Monthly Archives: Desember 2008

Travelling to Maldives..ehhh, Pulau Seribu

Saya pernah membaca sebuah artikel tentang Kepulauan Maldives, dengan air laut yang sebening kristal. Kepulauan yang kabarnya merupakan jipkalan surga yang dijanjikan Tuhan untuk manusia di hari kemudian. Setelah membaca artikel tersebut, saya langsung menempatkan Maldives sebagai salah satu Most Desirable Place to Visit. Kaan yah…???
Belum kesampaian ke Maldives, tiba-tiba ada undangan Overnight di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Awalnya, saya agak ragu untuk memenuhi undangan tersebut, bukan apa-apa, mengingat reputasi air laut teluk jakarta yang sudah tercemar polutan berat sehingga 10 tahun rehabilitasi total pun belum tentu akan kembali bersih. Akan tetapi, siapa sih yang rela melewatkan undangan gratis??..hehehe

AKhirnya, kami , 10 kawanan pencinta laut (halah..) memulai perjalan menuju kepulauan seribu menaiki Kapal Penyebrangan dari Muara Angke Jakarta. Well, Muara Angke, nothing special but poluted water every where. Kalau di Bali saya selalu dimanjakan dengan biru nya lut, Muara angke terpaksa harus puas dengan pekatnya laut pelabuhan. Namun hal tersebut terobati dengan nuansa pelabuhan nelayan yang unik dan khas, ditambah beberapa gedung baru yang indah dibibir teluk jakarta.

muara-angke

Selama perjalanan, kami diombang-ambing ombak dan gelolombang yang kurang bersahabat karena kebetulan pada waktu itu lagi musim angin barat yang cukup kencang. Rully dan Yusdi, dua kakak beradik yang ikut rombongan akhirnya jackpot beberapa kali, saya sendiri basah kuyup kena semburan air laut yang menghempas perahu kami. But..that’s the part of vacation, disana letak serunya. Naik perahu penyebrangan biasa, bergabung dengan masyarakat lokal, ngobrol dan berinteraksi lebih seru ketimbang naik jet cruise..that’s not my type on vacation.basah-euybrrrrr

Akhirnya, setelah 2,5 jam diperjalanan, sampailah kami di pelabuhan Pulau Pramuka. Pulau Pramuka sendiri adalah ibu kota kabupaten administratif Kepulauan Seribu yang masuk dalam wilayah DKI Jakarta. Disinilah pulau yang paling ada peradaban diantara ratusan pulau yang bertebaran diteluk jakarta. Tidak ada mobil atau angkot disini, karena pulau ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari ujung keujung. Lorong-lorong jalannya terbilang bersih. Hanya saja karena pengaruh pemanasan global dan abrasi, pantai-pantainya hilang digantikan tanggul-tanggul penahan ombak.view-gerbang-pulau-pramukasenyumanizzz-ala-pulau-pramuka1

Setelah cek in, dan memakai sun block seperlu nya (actually…I don’t need it since my dark brown skin has already burnt..hehehe), kami segera menuju pelabuhan untuk memulai petualangan di Maldivesnya Indonesia….SNORKELING!!!
Aktifitas pertama adalah mengukur pelampung dan kaki katak yang sesuai dengan ukuran, saya seperti biasa, cukup bilang….”yang ukurannya paling besar mas”..hehehehe:). Sebelum naik perahu, kami makan di warung tegal ala Pulau Pramuka yang ditunggu Ibu judes dengan menu Mie goreng, ayam goreng dan Pepes Gebuk (yang ini katanya khas Pulau Pramuka kepulauan Seribu).

Tujuan pertama adalah Pulau SMACKDOWN alias pulau Semak Daun. Pulau Mungil yang ukurannya paling hanya 500m2. Pasirnya begitu halus dan putihhh. Melihat pasirnyaa, saya jadi ingat pasir Pulau Sikuai yang sama putih dan halusnya. Hanya saja di Pulau Ini tidak ada pemandangan gunung-gunung khas pulau Sikuai di Padang sana. Disini kami belajar menggunakan Snorkling. Sebenarnya sesi ini agak membosankan buat saya, karena ini adalah kali keempat saya snorkling, tapi mengingat hampir semua temen-temen yang ikut belum pernah snorkling, akhirnya saya ikutin petunjuk instruktur kami, namanya Anggie.the-companionafter-wetsnorkling

Setelah sesi latihan ,kami menuju Atol di dekat Pulau Semak Daun. Tanpa babibu, saya langsung nyeburrrr..dan WUZZ…segera terumbu karang indah terhampar didepan kacamata snorkel saya. Subhanallah, ternyata tak jauh dari Jakarta ada surga yang tidak pernah disinggahi orang-orang jakarta sekalipun. Susunan terumbu karang dan ikan-ikan yang berseliweran begitu memanjakan mata. Sayang, saya nggak punya kamera bawah air, dan keindahan bawah laut memang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,jadi …bayangin aja sendiri ya.

Setelah puas di Pulau Semak Daun, kami pindah ke Atol Pulau Ayer, salah satu resort mahal di daerah Kepulauan Seribu. Disini jauh lebih indah, ikannya lebih banyak dan karang-karangnya juga beraneka ragam, mulai dari karang keras samapi karang lunak. Yang paling menarik disini saya dan kawan-kawan melihat ikan Layar yang jadi tokoh antagonis di Film Finding Nemo dan seekor penyu yang sedang asyik berenang. Sayang, disini kami tidak bisa berlama-lama karena ombak cukup besar.

Situs ketiga adalah sebuah atol didekat pulau Panggang, disini kami melihat pencangkokan karang oleh penduduk sekitar dibantu LSM-LSM pencinta terumbu karang. Bebrapa karang sudah mulai tumbuh meskipun masih butuh puluhan bahkan ribuan tahun untuk bsia seindah dahulu. Disini saya nyaris kena Bulu Babi karena terbawa arus, tapi dewi fortuna masih menginignkan saya mendapat kenangan manis di Pulau Seribu. Dan kami pun naik ke perahu dan kembali meneruskan perjalanan.

Sebelum kembali ke cottage, kami singgah disebuah restoran diatas atol. Menunya lumayan banyak meskipun agak mahal. Saya memesan secangkir kopi hitam, kentang goreng dan nasi goreng untuk menggganjal perut yang lapar setelah snorkling seharian.

Sekembali ke Cottage, malamnya kami makan di pinggir pantai dengan menu utama ikan bakar ala Pulau Seribu dengan sambel cabe rawit yang super pedas. Namun rasa lapar mengalahkan segalanya, sehingga ikan bakar plus arang dan pasir pun tandas kami sikat..hehehe

Dan malam pun berlalu, semua tertidur lelap. Rencana main poker dan gitar sampai pagi tinggal cerita, karena kantuk mengalahkan segalanya…

Pagi hari, setelah sholat Subuh, saya menyempatkan diri melihat sunrise di ufuk timur. Indah juga, dari pantai dekat cottage saya bisa melihat siluet gugusan pegunungan di Pualu Jawa serta bayangan pulau mungil persisi didepan kami.

Hari ini itu kami habiskan waktu berenang sampai teler dipantai didepan cottage. Airnya super bening dengan area landai yang luas. Sepintas, saya mebayangkan, mungkin air laut di Maldives pun hany abeda-beda tipis dengan disini. Ternyata Tuhan punya jawaban atas do’a saya selama ini. Mungkin Tuhan menjawabnya seperti ini..:Ngapain jauh-jauh Ke Maldives, khusus untuk orang Indonesia saya sudah menciptakan Kepulaun Seribu yang sama indahnya dengan Maldives..” hehehe.
Matahari pun bersahabat sehingga tidak terlalu terik dan kami bisa bercengkrama lebih lama. Menjelang pukul 10 pagi, kami kembali ke coittage dan mandi bersama-sama menimba air di sumur yang sedikit asin..masa bodoh, yang penmting bersih. Setelah Sholat Jum’at di Mesjid depan kantor Bupati, kami segera menaiki kapal penyebrangan untuk kembali ke kehidupan nyata bernama JAKARTA.best-angle-small

Resume:
Kepulauan Seribu muncul akibat gerakan tektonik, mungkin juga sebagai imbas dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883 lalu. Dari 100 lebih pulau yang ada, baru 15 pulau yang dihuni dan diberdyakan. Kebanyakan penghuni pulau ini adalah nelayan bugis, kemudian berbaius dengan penduduk pendatang, jawa dan sunda. Harga disini tidak terlalu mahal, makan juga tidak mahal, Ada sebuah warung padang dan warung tegal tepat didepan dermaga kapal penyebrangan. Penduduknya ramah dan kebanyakan bermata pencaharian nelayan. Kegiatan pariwisata yang seharusnya jadi primadona belum banyak melibatkan penduduk lokal. Kebetulan operator travel kami adalah salah satu operator milik mayarakat lokal sana.
Operator Travel : MICKEY TRAVEL, 02170543284
TIket Penyebrangan dari Muara Angke  Rp. 32.000
Sewa Kapal Rp. 400.000,-
Snorkling Rp. 50.000/orang
Sewa Cottage Rp. 500.000, – (3 kamar, 1 kamar pake AC)
Paket BAkar Ikan untuk 10 orang 200.000,-
Pilihan makanan, warung tegal, warung padang, harga 10-15.000/porsi

Categories: vacation | 12 Komentar

Blog di WordPress.com.